Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

INDONESIA DAN VIETNAM PERKUAT KERJA SAMA DALAM PEMBERANTASAN NARKOTIKA

Jumat, 15 Agustus 2025 | Agustus 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-15T07:33:40Z

 


JAWARANEWS.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kementerian Keamanan Publik Republik Sosialis Vietnam sepakat untuk mempererat kerja sama dalam upaya penanggulangan peredaran gelap narkotika. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bilateral yang diadakan secara daring pada Kamis (14/8).


Delegasi Indonesia dipimpin oleh Muhamad Irham Anwar, Kasubdit Kerja Sama Regional dan Internasional BNN, sementara delegasi Vietnam diketuai oleh Senior Kolonel Polisi Hoang Tam Hieu, Wakil Direktur Jenderal Departemen Kepolisian Pemberantasan Narkotika.


Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak saling bertukar informasi mengenai situasi terkini peredaran narkotika di negara masing-masing. Pihak Vietnam menyampaikan bahwa peredaran narkotika di negaranya didominasi oleh pasokan dari kawasan Golden Triangle.



 Ancaman serius juga muncul dari penggunaan cryptocurrency dan perkembangan New Psychoactive Substances (NPS) yang menjadi tantangan bagi penegak hukum. Selama semester I tahun 2025, otoritas Vietnam telah menangani 11.687 kasus narkotika dan menyita berbagai jenis barang haram dalam jumlah besar.


Sementara itu, BNN menjelaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan serupa. Meskipun prevalensi penyalahgunaan narkotika menunjukkan tren penurunan, peredaran gelap melalui jalur laut masih menjadi rute utama sindikat internasional.



 BNN juga menekankan bahwa kemunculan NPS yang belum diatur secara spesifik menambah kompleksitas dalam penegakan hukum. Untuk menghadapi ancaman ini, BNN menerapkan enam strategi komprehensif yang mencakup penguatan kolaborasi, pencegahan, penegakan hukum, dan rehabilitasi.


Isu rehabilitasi juga menjadi poin pembahasan penting. Delegasi Indonesia memaparkan berbagai layanan rehabilitasi yang disediakan, mulai dari rawat inap, rawat jalan, hingga program pascarehabilitasi.


 Senada dengan itu, pihak Vietnam menjelaskan fokus strategi rehabilitasi mereka pada pemulihan fungsional serta dukungan reintegrasi melalui pelatihan keterampilan dan pendampingan pekerjaan.


Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, kedua negara menyepakati beberapa poin kerja sama yang akan dijajaki di masa mendatang, meliputi: penguatan pertukaran informasi, investigasi bersama, melakukan pengawasan produksi narkotika,


 berbagi pengalaman dan praktik terbaik terkait rehabilitasi, mengintensifkan upaya pencegahan, serta memperkuat dukungan di forum kerja sama regional dan global untuk mewujudkan visi drug-free ASEAN.


Kesepakatan ini diharapkan menjadi pijakan strategis bagi penguatan kerja sama Indonesia dan Vietnam dalam menghadapi ancaman narkotika, baik pada tataran bilateral maupun global. (Red)



×
Berita Terbaru Update